Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu dan sangat berpengaruh dalam aspek kepribadian. Dan setiap individu mempunyai keharusan untuk memperoleh pendidikan agar mendapatkan kehidupan yang layak atau lebih baik dari sebelumnya dan harus melalui tahap/tingkatan (dari tingkat SD samapai tingkat Perguruan Tinggi). Karena pendidikan merupakan tuntutan dari suatu pekerjaan. Selain setiap individu memerlukan pendidikan juga perlu adanya minat dan bakat belajar dari individu itu sendiri. Dikatakan dalam Undang-Undang Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa :
“Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
(UU No. 20 tahun 2003 pasal 1)

Dalam rangka mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan terutama berkomunikasi dalam bahasa Inggris karena Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi dengan negara lain diera globalisasi (perdagangan bebas). Sehingga Bahasa Inggris dapat menyatukan negara satu dengan negara lainnya. Agar peserta didik dapat berkomunikasi bahasa Inggris harus melalui belajar pendidikan tersebut.
Dan peranan pendidikan dan pengajar sangat penting yang dapat memahami proses dan tahapan perkembangan anak, sehingga dia tahu persis apa yang dibutuhkan peserta didik, sebagai pendidik dan pengajar, posisi dan peran guru tidak tergantikan oleh alat/teknologi.
Tetapi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran dan peserta didik harus dilibatkan dalam semua kegiatan proses pembelajaran yang berarti yaitu peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya melalui kegiatan yang dapat membantu:
1. Mengembangkan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya;
2. Mendorong siswa untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang berkepribadian Indonesia; dan
3. Mengembangkan keterampilan menjalin hubungan dengan pihak lain (contoh: masyarakat)
Berhasil dan tidak berhasilnya dalam belajar siswa, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor berasal dari dalam diri individu (internal) dan berasal dari luar diri individu. Faktor internal adalah IQ, minat, motivasi diri, kreativitas, konsep diri serta sikap. Sedangkan faktor eksternal adalah metode mengajar, bahan dan media pengajaran, orang tua, guru, teman, dan sekolah.
Peran serta masyarakat khususnya orang tua dalam penyelenggara pendidikan selama ini sangat minim. Ada faktor lain sebagai faktor penunjang seperti administratif dan latar belakang ekonomi keluarga. Ini sangat mempengaruhi dalam hal menyangkut biaya sekolah.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi orang tua siswa adalah biaya pendidikan yang meningkat. Sedangkan kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu 2004-2009 meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan.
Begitu mahalnya biaya pendidikan yang berdampak pada siswa yang berasal dikalangan menengah ke bawah yang putus sekolah. Meraka tidak dapat melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi. Juga dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak di khawatirkan akan menurukan daya beli masyarakat miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun karena masyarakat miskin akan semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Oleh sebab itu program PKPS-BBM bidang pendidikan perlu dilanjutkan.
Dengan adanya pengurangan subsidi bahan bakar minyak dan sehubungan dengan program penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang bermutu, pemerintah memprogram pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB negeri/swasta dan Pesantren Salafiyah serta sekolah keagamaan non Islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan Wajib Belajar 9 tahun, yang selanjutnya disebut sekolah.
Permasalahan lain yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah masih rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya dasar dan menengah. Masalah tersebut antara lain mencakup masalah pendidikan, kurikulum yang tak menentu, manajemen, fasilitas, proses pembelajaran dan prestasi siswa. Prestasi siswa dapat dilihat melalui hasil belajar siswa.

B. Indentifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, timbullah beberapa masalah, dan masalah-masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah maksud dan tujuan BBS di selenggarakan?
2. faktor-faktor apa sajakah yang memperngaruhi hasil belajar Bahasa Inggris bagi siswa kelas III SMP Negeri 195 Jakarta?
3. Upaya apa saja yang dilakukan Instansi Pendidikan agar hasil belajar Bahasa Inggris siswa di kelas III SMP Negeri 195 Jakarta meningkat?
4. Berapa besar pengaruh minat belajar Bahasa Inggris siswa di kelas III SMP Negeri 195 Jakarta dalam dirinya sendiri untuk mencapai hasil yang memuaskan?
5. Apakah ada pengaruh bebas biaya sekolah (BBS) terhadap hasil belajar Bahasa Inggris bagia siswa kelas III SMP Negeri 195 Jakarta?
6. Apakah ada hubungan korelasi yang signifikan antara BBS dengan hasil belajar Bahasa Inggris siswa dikelas III SMP Negeri 195 Jakarta?
7. Berapa besar korelasi antara BBS dengan hasil belajar Bahasa Inggris siswa dikelas III SMP Negeri 195 Jakarta?
8. Apakah ada perbandingan hasil belajar siswa setelah mendapatkan BBS dengan sebelum mendapatkan BBS? Di kelas III SMP Negeri 195 Jakarta? (Perbandingan Tahun Ajaran 2005-2006 dengan 2006-2007)

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu mengenai pengaruh hubungan Bebas Biaya Sekolah (BBS) terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa di kelas III SMP Negeri 195 Duren Sawit Jakarta Timur Tahun Ajaran 2005-2006 dengan 2006-2007.
Adapun informasi tentang BBS melalui wawancara/pernyataan dari orang yang memiliki wewenang otoritas Beliau adalah Kepada Sekolah SMP Negeri 195 Jakarta.
Sedangkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas III SMP Negeri 195 Jakarta berdasarkan data/Daftar nama dan nilai terlampir. Dengan cara membagi 3 tingkatan, yaitu: Nilai terbesar (tertinggi) Nilai sedang, dan nilai terkecil (terendah).



D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, maka yang dirumuskan sebagai masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan Biaya Bebas Sekolah (BBS) terhadap minat Belajar Bahasa Inggris siswa di kelas III SMP Negeri 195 Duren Sawit Jakarta Timur?
2. Jika ada, Berapa besar pengaruh Biaya Bebas Sekolah (BBS) terhadap minat Belajar Bahasa Inggris siswa di kelas III SMP Negeri 195 Duren Sawit Jakarta Timur?
3. Apakah ada pengaruh/kaitannya hasil belajar Bahasa Inggris siswa sebelum ada BBS dengan nilai hasil belajar siswa setelah ada BBS?
4. Apakah ada hasil nilai perbandingan antara hasil belajar Bahasa Inggris siswa di kelas III SMP Negeri 195 Duren Sawit Jakarta Timur sebelum ada BBS dan setelah ada BBS?
5. Apakah ada perbandingan hasil nilai UUB Bahasa Inggris sebelum ada BBS dan setelah ada BBS?

E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah ada perbandingan hasil belajar Bahasa Inggris siswa setelah mendapatkan bebas biaya sekolah dengan sebelum mendapatkan Bebas Biaya Sekolah di kelas III SMP Negeri 195 Duren Sawit Jakarta Timur Tahun Ajaran 2005-2006 dan 2006-2007.

F. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengetahuan dan menambah wawasan, serta pengalaman dalam melakukan penelitian dapat membuktikan perbandingan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas III SMP Negeri 195 Duren Sawit Jakarta Timur.
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan pertimbangan para guru dalam menindak lanjuti siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
3. Bagi warga akademik di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, dapat menambah refrensi guna melakukan penelitian denga judul yang sama secara signifikan.

G. Sistematika Penulisan
Sesuai dengan kerangka Penulis Karya Ilmiah ini, maka penyajian disusun kedalam sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Merupakan baba pendahuluan berisikan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab II : Merupakan bab landasan teori yang berisikan tentang sumber
dana sekolah yang membahas pemikiran BBS yang dijanjikan DPRD DKI Jakarta untuk sekolah-sekolah, Implementasi Dinas Dikdas tentang Juklak dan Juknis dana, penerapan “BBS di SMP N 195 Jakarta, hakekat belajar, hakekat Bahasa, Inggris hakekat hasil belajar
Bab III : Merupakan bab metodologi penelitian yang terdiri dari lokasi
dan waktu, populasi dan sample, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan keterbatasan penelitian.
Bab IV : Merupakan bab yang membahasa deskripsi data, pengujian hasil
data, persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan
Bab V : Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan atas hasil
Analisis Data dan Saran Penulis